Akses Jalan Balerante - Sidorejo Putus
AKURNEWS - Jalur penghubung Desa Balerante dengan Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang Klaten yang putus awal tahun ini membuat warga sekitar terisolir. Warga harus arah hingga sejauh 7 kilometer lebih untuk menuju desa sebelah.
Kepala Desa Sidorejo, Suroso mengatakan, jalur tersebut sudah tidak dapat lagi dilalui pasca erupsi tahun lalu. Kondisi bertambah parah akibat terjangan banjir lahar dingin. Untuk kendaraan memang tidak dapat melintas, sedangkan untuk jalan setapak masih bisa melintas.
Lebih lanjut Suroso menuturkan, warga berencana mengusulkan pada pemerintah setempat untuk membuatkan jembatan di jalur tersebut. Jembatan yang diusulkan paling tidak seperti di Desa Kendalsari atau di daerah Kali Adem Cangkringan Sleman Yogyakarta.
"Kalaupun memang dananya terbatas, tidak harus seperti jembatan di Desa Kendalsari yang bisa dilalui truk. Cukup bisa dilewati kendaraan roda dua atau roda empat tidak masalah. Sebab jalur tersebut memang krusial bagi warga di dua desa ini," katanya di Sidorejo, Seni (14/11).
Terpisah Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Joko Rukminto SH MH mengungkapkan, pihaknya sudah meninjau langsung kondisi jalur yang letaknya di utara Dam Karangbutan tersebut. Mengingat kondisi hujan sekarang ini, tidak memungkinkan jika jalur itu akan difungsikan kembali seperti sedia kala. "Setidaknya menunggu sampai kondisi benar-benar aman," tegasnya.
Hujan deras yang mengguyur puncak Merapi dalam beberapa hari terakhir ini, telah menyebabkan lahar dingin mengalir di Kali Woro. Kondisi Dam Karangbutan yang sudah rawan membuat material ikut terbawa arus ke bawah. Sampai saat ini BPBD belum ada wacana untuk melakukan perbaikan lantaran resikonya cukup besar. (klt/ika)
Kepala Desa Sidorejo, Suroso mengatakan, jalur tersebut sudah tidak dapat lagi dilalui pasca erupsi tahun lalu. Kondisi bertambah parah akibat terjangan banjir lahar dingin. Untuk kendaraan memang tidak dapat melintas, sedangkan untuk jalan setapak masih bisa melintas.
Lebih lanjut Suroso menuturkan, warga berencana mengusulkan pada pemerintah setempat untuk membuatkan jembatan di jalur tersebut. Jembatan yang diusulkan paling tidak seperti di Desa Kendalsari atau di daerah Kali Adem Cangkringan Sleman Yogyakarta.
"Kalaupun memang dananya terbatas, tidak harus seperti jembatan di Desa Kendalsari yang bisa dilalui truk. Cukup bisa dilewati kendaraan roda dua atau roda empat tidak masalah. Sebab jalur tersebut memang krusial bagi warga di dua desa ini," katanya di Sidorejo, Seni (14/11).
Terpisah Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Joko Rukminto SH MH mengungkapkan, pihaknya sudah meninjau langsung kondisi jalur yang letaknya di utara Dam Karangbutan tersebut. Mengingat kondisi hujan sekarang ini, tidak memungkinkan jika jalur itu akan difungsikan kembali seperti sedia kala. "Setidaknya menunggu sampai kondisi benar-benar aman," tegasnya.
Hujan deras yang mengguyur puncak Merapi dalam beberapa hari terakhir ini, telah menyebabkan lahar dingin mengalir di Kali Woro. Kondisi Dam Karangbutan yang sudah rawan membuat material ikut terbawa arus ke bawah. Sampai saat ini BPBD belum ada wacana untuk melakukan perbaikan lantaran resikonya cukup besar. (klt/ika)
Dikirim oleh TAJAM NEWS
pada tanggal 10:36 PM.
Kategori
klaten
.



No comments:
Leave comment